Aisah Dahlan dan Kolaborasi Tiga Ormas Islam Semarakkan Peringatan Milad Forhati Sumut

Headline, Medan332 Dilihat
banner 468x60

 

MEDAN, siTuAsinews.com |  Peringatan Milad ke-26 Forum Alumni HMI Wati (Forhati) yang jatuh pada 12 Desember 2024 yang lalu, digelar dengan semarak oleh Majelis Wilayah Forhati Sumatera Utara.

banner 336x280

Dalam rangka peringatan milad ke-26 dan peringatan Hari Ibu 2024,  Forhati Sumatera Utara melaksanakan berbagai kegiatan antara lain sosialisasi kaum ibu mewujudkan keluarga sejahtera dan literasi anak untuk mewujudkan generasi emas 2045 di Desa Sigara-gara Patumbak Kabupaten Deli Serdang, 3 Desember 2024.

Dan acara puncak digelar 19 Desember 2024 di Aula Tengku Rizal Nurdin dihadiri lebih 500 peserta dari berbagai kalangan organisasi masyarakat, akademisi dan profesional, menghadirkan narasumber dari Jakarta, dr Aisah Dahlan CMHt, CM, NLP, dengan tema “Perempuan Cerdas Wujudkan Generasi Emas 2045”.

Hadir juga Ketua Tim Penggerak PKK Sumut Tyas Agus Fatoni dan Ketua Umum MW KAHMI Sumut H Rusdi Lubis SH MMA yang membuka acara secara resmi.

Pj Ketua TP PKK Sumatera Utara, Tyas Agus Fatoni mengharapkan Forum Alumni HMI Wati (Forhati) Sumut terus berkontribusi dalam mendukung program pembangunan pemerintah.

Koordinator Presidium Forhati Sumut, Serasi Malem Sitepu SPd dalam sambutannya menyampaikan, Milad ke-26 ini merupakan milad akbar sekaligus peringatan Hari Ibu, kolaborasi tiga organisasi masyarakat Islam terbesar di Sumatera Utara, yakni Aisyiyah, Muslimat Nahdlatul Ulama dan Muslimat Al Washliyah.

Menurut Asih, terdapat sejumlah program Forhati Sumut yang saat ini telah dilaksanakan, salah satunya adalah program Sumut Membaca yang dilakukan di berbagai daerah di Sumut.

BACA JUGA  Jambret Korban Wanita, Kedua Kaki Pelaku Ditembak

Dalam mewujudkan generasi emas di 2045, peran perempuan sangatlah penting dalam membentuk keluarga yang berkualitas. Maka untuk menyiapkan generasi cerdas yang berakhlakul karimah kita harus bersatu mewujudkannya.

“Forhati bersedia berkolaborasi dengan semua kalangan, baik pemerintah, ormas, dan lainnya, di segala bidang dalam pembangunan manusia yang berkualitas,” kata Asih, sapaan akrab Serasi Malem Sitepu.

Aisah Dahlan menjelaskan, bagaimana seorang ibu dapat memanfaatkan kekuatan kalbunya untuk merealisasi peran keibuan. Dikatakan, sejak hari kelahirannya, di dalam jantung (kalbu) manusia telah diciptakan sambungan tipis suara Tuhan yang memancarkan kelebat sambungan berupa sinar secara terus menerus sebagaimana yang terjadi pada sel otak manusia.

Terdapat 40 ribu sel di jantung yang terkoneksi dengan 100 miliar sel di otak, 1 detik menghasilkan 2 juta sambungan, dan apa-apa yang dipelajari manusia tersimpan di kedua tempat ini.

Seorang ibu dapat memperkuat kalbunya dan kalbu anak-anaknya dengan mengucapkan Allah berkali-kali, mendengarkan adzan, berwudhu’, shaum, zakat/infaq/sedekah, serta tawaf.

Sebaliknya bila lingkungan tidak mendukung, suara Tuhan yang ada di jantung manusia itu akan  redup dan tertimpa oleh pengalaman-pengalaman kehidupan yang tidak baik sehingga syaraf kalbu tidak mampu lagi berkomunikasi dengan saraf otak.

Karena itu, tugas perempuan atau keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama dan utama dapat dijalankan dengan baik oleh seorang ibu yang memiliki kesadaran akan kekuatan kapasitas otak dan jantung (kalbunya) serta mampu memperkuat serta memungsikannya.

BACA JUGA  Wamen Dikti Saintek Terima Audiensi Yayasan dan Rektor UISU

Aisah juga menegaskan, selain badan bersifat fisik (disebut badan seluler), manusia memiliki badan bioplasmik. Dari perspektif bioplasmik ditemukan, di bawah kulit manusia ada 360 titik pembuluh meridian yang tawaf secara terus menerus dengan arah berlawanan dengan arah jarum jam, sama dengan arah tawaf mengitari Ka’bah.

Sementara moderator talk show, Prof Dr Sri Minda Murni MPd mengemukakan kesimpulan dari narasumber yakni The Power of Kalbu, bahwa setiap peringatan Hari Ibu, perempuan selalu diingatkan fungsi dan peran mereka sebagai putri, istri, dan ibu.

Namun pendekatannya pada umumnya bersifat sosiologis sehingga yang terdengar lagi dan lagi adalah sederet tugas, kewajiban, dan tanggung jawab.

“Baru kali ini kita mendengar analisis begitu ilmiah dengan pendekatan agama (keislaman) perempuan memang sudah dibekali Allah SWT dengan kapasitas menjalankan peran itu,” kata Sri Minda.

Ketua panitia Dra Nurhayati MA didampingi sekretaris dan bendahara, Rahmadani Muharni SE dan Budi Febriani SPd, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu acara milad dan peringatan Hari Ibu sehingga berlangsung meriah.

Di sela acara juga dilakukan pengukuhan Women’s Crisis Center Sahabat Forhati, yang mengamanahkan Edowati Istanti sebagai ketua beserta jajaran pengurus lainnya.(UJ)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *