Berikut Kronologis Tewasnya Warga Desa Sei Semayang

banner 468x60

siTuAsinews.com, MEDAN | Diamankannya Budianto oleh petugas Satreskrim Polrestabes Medan, Selasa (24/12/2024) lalu dari salah satu warung di Jalan Pasar Kecil Desa Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, ternyata bukan tanpa sebab. Kepada wartawan, Ari menjelaskan permasalahan yang disebabkan oleh almarhum Budianto.

“Hari Selasa (24/12/2024) sekitar jam 10 malam lalu, saya bersama paman saya I. Dachi, anak dan istrinya berkunjung ke rumah mertua paman saya ini di daerah Jalan Pasar Kecil Desa Sei Semayang. Disitu kami melihat sekelompok orang bernyanyi di warung yang ada di seberang jalan tepat berhadapan dengan rumah mertua paman saya itu. Selesai berkunjung, kami pun pulang jam setengah 12 malam. Karena jam sudah larut malam, paman saya mencoba menegur orang-orang yang ada di seberang jalan itu agar menghentikan kegiatan bernyanyi yang sangat mengganggu,” jelas Ari melangsir kulitintanews.com, Kamis (26/12/2024).

banner 336x280

Tak terima ditegur, Ari melihat sang paman cekcok dengan para pria yang ada di warung tersebut.

“Situasi sempat memanas, saya melihat langsung karena jarak antara mobil yang terparkir saat kami hendak pulang dengan warung tersebut kurang lebih 7 meter. Bahkan tante saya mengikuti kemana saja paman saya bergerak. Apalagi waktu paman saya meminta tolong kepada orang-orang yang ada di warung seberang untuk menyudahi kegiatan bernyanyi, karena mengganggu tetangga sekitar yang sudah tua. Disitu mereka tidak terima dan sempat adu mulut, bahkan saat paman saya kembali ke rumah mertua, salah satu pria yang bernama Budi itu sempat menyorakkan Pancasila!! Dan disambut oleh pria lain dengan kata Abadi!! Seperti yel yel organisasi kepemudaan,” bebernya.

BACA JUGA  Pimpin Apel di Polsek Patumbak, Kapolrestabes Medan Minta Jajaran Respon Cepat Aduan Masyarakat

Tak berselang lama, pria yang diketahui bernama Budi itu sempat mengikuti I. Dachi yang merupakan petugas kepolisian Polrestabes Medan.

“Sempat terlihat pria yang bernama Budi itu ngikuti paman saya dan akhirnya dia pergi dengan mengendarai sepeda motor seorang diri dan sempat menginstruksikan kepada anggotanya yang ada diwarung itu untuk mengumpulkan pasukan. Hitungan menit, dia kembali ke rumah mertua paman saya itu dan terlihat lah dia membawa parang berboncengan dengan pria lain. Melihat itu, paman saya langsung sigap mengamankan dia. Tidak berapa lama, rekan-rekan kepolisian paman saya datang dan membantu mengamankan yang lainnya, karena situasi sempat memanas dan mulai ramai berdatangan kami menduga itu adalah anggota dan instruksi dari si Budi, karena sempat terdengar sorak mengumpulkan anggota dari kelompok mereka. Disitulah mereka ditangkap 3 orang, sempat terjadi gelut juga karena mereka dalam kondisi mabuk tidak mau dibawa, akhirnya mereka semua berhasil diamankan dan langsung dibawa ke Polres,” urai nya.

Terpisah, Panit Resmob Polrestabes Medan Ipda Imanuel Dachi saat dikonfirmasi mengakui mengamankan para pelaku pengancaman bersajam tersebut. Ia menegaskan bahwa dalam peristiwa ini, anak dan istrinya dalam keadaan terancam, sehingga dirinya mengambil sikap mengamankan tiga orang tersebut.

BACA JUGA  Sepanjang Tahun 2024 ada 77.965 Pekerja Kena PHK, Terbanyak di DKI Jakarta

“Tiga orang kami amankan, sehubungan saya di TKP dan insiden ini melibatkan anak dan istri saya, kebetulan beberapa personel Sat Reskrim sedang bertugas melakukan penyelidikan di seputaran TKP, saya meminta bantuan dengan menghubungi mereka untuk mengamankan para pelaku. Tidak mungkin saya tinggal diam dan dari tangan ketiga nya kami amankan barang bukti senjata tajam. Bahkan setelah kami amankan, saya bersama istri melaporkan langsung kasus pengancaman disertai senjata tajam ini ke SPK,” tegasnya.

Saat ditanya soal tewasnya Budiono, Ipda I. Dachi mengaku bahwa sejak di tahan, siang harinya pelaku muntah-muntah dan sempat dilarikan ke rumah sakit oleh petugas.

“Siang nya, dari rekan Budiono yang kami amankan itu, kami dapat kabar bahwa penyakit asam lambung nya kambuh. Kalau tidak salah kemarin, jam tiga sore langsung dibawa ke RS. Bhayangkara dan hasilnya menurut keterangan dokter, ia harus di rawat inap. Kami juga baru dapat kabar tadi jam 11 siang bahwa pelaku yang sempat mengancam keselamatan keluarga saya telah meninggal dunia. Secara pribadi saya mengucapkan turut berdukacita kepada keluarga Budiono,” pungkasnya.(***)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *