Pulau Rakyat, siTuAsinews.com | Di salah satu desa yang berada di Kecamatan Pulau Rakyat Kabupaten Asahan, bernama Pulau Rakyat Tua, tinggallah seorang guru yang tulus ikhlas mengabdikan diri untuk memberantas buta aksara Alquran.
Di tengah kesibukannya sebagai guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 3 Asahan, Rahmayani SPdI, tak pernah lelah dalam menebar kebaikan. Dengan semangat membara, mendirikan program belajar Alquran gratis bagi masyarakat Desa Pulau Rakyat Tua.
Tanpa pamrih, Rahmayani meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk mengajarkan baca tulis Alquran kepada siapa saja yang ingin belajar, baik anak-anak maupun orang dewasa.
“Saya melihat banyak sekali masyarakat di sini yang ingin belajar Alquran, namun terkendala biaya dan akses. Maka dari itu, saya berinisiatif untuk membuat program belajar gratis ini,” ungkap Rahmayani, Selasa (17/12/2024).
Kiprah Rahmayani dalam memberantas buta aksara Alquran tidaklah mudah. Berbagai tantangan harus dihadapinya, seperti keterbatasan sarana dan prasarana. Namun, semua rintangan itu tidak menyurutkan semangatnya untuk terus berbagi ilmu.
“Awalnya, hanya ada beberapa orang yang tertarik untuk belajar. Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah santri semakin bertambah. Ini menjadi motivasi tersendiri bagi saya untuk terus berjuang,” imbuhnya.
Rahmayani menerapkan metode pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif, agar para santri tidak mudah bosan. Ia menggunakan berbagai media pembelajaran, seperti papan tulis dan diagram ilmu tajwid sehingga dapat mempermudah pemahaman materi.
“Saya berusaha membuat suasana belajar yang menyenangkan agar para santri tidak merasa terbebani. Dengan begitu, mereka akan lebih mudah menyerap ilmu,” ungkapnya.
Program belajar Alquran gratis yang digagas Rahmayani telah memberikan dampak positif yang sangat besar bagi masyarakat Desa Pulau Rakyat Tua. Banyak warga yang kini sudah bisa membaca Alquran dengan lancar.
“Saya sangat bersyukur bisa belajar Alquran di sini. Dulu, saya tidak bisa membaca Alquran sama sekali. Sekarang, saya sudah bisa membaca surat-surat pendek,” ujar Keysa, salah seorang santriwati.
Program pengajaran Alquran yang digagas Rahmayani terdengar hingga ke telinga pimpinan MIN 3 Asahan, Tohiruddin Hasibuan SPd MM, yang sangat mengapresiasi guru yang terus memberikan ilmu pengetahuan mereka tidak hanya di madrasah melainkan di lingkungan masyarakat.
“Saya sangat bangga terhadap salah satu guru di madrasah kita, ibu Rahmayani telah menaburkan kebaikan dengan mengajar Alquran dirumahnya. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai kementerian agama dapat memberikan kontribusi yang baik bagi masyarakat di sekitar,” ujarnya.
Tohiruddin menambahkan, kegigihan Rahmayani dalam memberantas buta Alquran patut diapresiasi. Kiprahnya telah menginspirasi banyak orang untuk ikut serta dalam memajukan pendidikan agama di masyarakat. Semoga Rahmayani dapat menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus berbagi kebaikan.
Selain mengajar, Rahmayani juga aktif melakukan sosialisasi kepada orang tua murid tentang pentingnya pendidikan agama bagi anak-anak, juga mengajak orang tua untuk mendukung penuh program ini agar anak-anak mereka dapat tumbuh menjadi generasi Qur’ani.
Rahmayani berharap program belajar Alquran gratis yang didirikannya dapat terus berjalan dan berkembang. Ia juga berharap semakin banyak orang yang terinspirasi untuk ikut serta dalam upaya memberantas buta aksara Alquran.
“Saya ingin agar semua masyarakat di Desa Pulau Rakyat Tua bisa membaca Alquran dengan baik dan benar. Dengan begitu, mereka akan lebih dekat dengan Allah SWT,” harapnya.
Kisah Rahmayani merupakan bukti nyata, bahwa semangat dan ketulusan hati dapat mengubah hidup banyak orang. Ia telah menginspirasi banyak orang untuk ikut serta dalam memajukan pendidikan di desanya. (Uj)