siTuAsinews.com, MEDAN | Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan gelar Debat Publik Pertama Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan di Hotel Four Points, Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Sei Sikambing D, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Jumat (08/11/2024) malam.
Pada Debat Publik perdana ini, 3 Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan yakni nomor urut 1, Rico Tri Putra Bayu Waas dan Zakiyuddin Harahap, nomor urut 2 yakni Ridha Dharmajaya dan Abdul Rani serta nomor urut 3, Hidayatullah dan Ahmad Yasyir Ridho Loebis bersama puluhan masing-masing pendukung hadir menyampaikan visi dan misi beserta program-program kerjanya di dalam ruang debat.
Ketua KPU Kota Medan, Mutia Atiqah, pada sambutannya sebelum debat publik pertama dimulai mengatakan pada debat pertama ini pihaknya mengangkat tema ‘Mensejahterakan Masyarakat dan Membangun Daerah Kota Medan’.
“Kami berharap debat ini dapat terlaksana dengan baik dan bisa dipergunakan oleh Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan sebagai sarana sosialisasi visi misi,” ucap Mutia.
Amatan dilokasi, debat ke 3 kandidat ini terbargi menjadi 6 segmen dengan durasi total 2 jam. Pada segmen pertama masing-masing Paslon memaparkan visi dan misinya, kemudian segmen ke dua dan tiga merupakan sesi penajaman visi dan misi, lalu segmen ke empat dan lima adalah sesi debat antara ke tiga Paslon sedangkan segmen terakhir merupakan pernyataan penutup dari semua Paslon.
Usai acara debat, kepada media, Mutia mengatakan pelaksanaan debat perdana ini pihaknya merasa bangga sebab masing-masing Paslon melakukan debat dengan tertib, aman dan lancar.
“Mereka betul-betul adu ide, adu program, adu argumen yang positif yang bisa dilihat oleh seluruh peserta, seluruh tamu undangan yang hadir di ruangan maupun warga Kota Medan,” kata Ketua KPU Kota Medan.
Lebih lanjut, Mutia menyampaikan, untuk menghindari ketidak kondusifan usai debat, pihaknya telah menyiapkan metode pangamanan dengan masing-masing Paslon dan pendukungnya secara bergiliran meninggalkan lokasi debat. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kerumunan sehingga dapat terhindar dari keributan. (***)