MEDAN, siTuAsinews.com |
Pihak kepolisian masih mendalami penyebab robohnya tembok yang mengakibatkan 2 anak meninggal dunia di Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang, Selasa (17/12/2024) sore.
Keterangan sejumlah saksi masih dikumpulkan kepolisian.
“Warga yang melihat kejadian sudah ada yang kita mintai keterangan,” kata Kapolsek Pancurbatu, AKP Krisnat Indratno, Rabu (18/12/2024).
Dia mengakui, peristiwa robohnya tembok SPBU itu mengakibatkan 2 anak tertimpa dan meninggal dunia, sedangkan seorang lagi terluka masih menjalani perawatan di RS Adam Malik.
Polisi belum melakukan pemeriksaan terhadap pemilik SPBU yang sudah lama tidak beroperasi.
“Penyebab robohnya masih dalam penyelidikan. Yang dua korban meninggal dunia sudah dibawa keluarganya, sedangkan yang terluka masih dirawat di rumah sakit,” pungkasnya.
Sementara, sekitar TKP menyebut, tembok SPBU Ope Udan sudah berdiri sejak lama, dengan perkiraan 30 tahun lamanya.
“Kalau usia temboknya ini sudah lama kali, dulunya ini masih pendek. Tapi dinaikkan terus sama pemiliknya,” ujar seorang warga di lokasi.
Sebelumnya, bangunan tembok bekas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Jamin Ginting Desa Baru Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deliserdang, mendadak roboh, Selasa (17/12/2024).
Akibatnya, 3 orang warga yang sedang melintas tertimpa tembok hingga mengakibatkan 2 meninggal dunia, dan 1 terluka.
Teks foto:
Tembok pagar yang rubuh menimpa warga, Selasa (17/12/2024)