Yayasan Gamasta Yogyakarta Gelar Program Tes Intelegensi dan Minat Belajar di SMPN 1 Limapuluh

Daerah, Headline35 Dilihat

 

siTuAsinews.com-Batu Bara I Yayasan Gamasta Yogyakarta menggelar program tes Intelegensi dan tes bakat minat belajar siswa bekerjasama dengan SMPN 1 Limapuluh dan Komite setempat.

Kegiatan dilaksanakan selama dua hari mulai Senin (17/2) s/d Selasa (18/2/2025).
Sebanyak 750 siswa/i SMPN 1 Limapuluh kelas VII, VIII dan IX sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.

Kegiatan tes intelegensi dan tes minat belajar siswa ini dilaksanakan oleh Yayasan Gamasta Yogyakarta, Koordinator Tes Wilayah Sumut, Bambang Agung Prasetyo S.Psi beserta anggota.

Kepala SMPN 1 Limapuluh RR Puji Rahayu Ningtias SPd di dampingi pengurus Komite mengatakan, tes ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan dasar otak (IQ), mendeteksi bakat minat dan otensi siswa secara dini.

BACA JUGA  Polda Sumut Gagalkan Peredaran 100 Kg Sabu

Mencari kendala cara belajar siswa, Mengetahui prosentase daya serap siswa. Mengetahui rekomendasi penjurusan siswa sebagai acuan melanjutkan sekolah kejenjang yang lebih tinggi. Memaksimalkan hasil prestasi siswa.
Dijelaskan Kepala SMPN 1 Limapuluh, pelaksanaan tes ini dilaksanakan secara gratis.

“Tetapi bagi siswa/i yang menghendaki sertifikat yang berisi hasil tes (nilai IQ dan bakat minat belajar), akan dikenakan biaya Rp 40.000.-Untuk pembayaran diberi waktu sampai 2 Minggu setelah pelaksanaan tes,” ujar Puji Rahayu Ningtias, usai kegiatan Selasa (18/2/2025) petang.

Sekretaris Komite SMPN1 Limapuluh Drs Ramlan Muhammad S, akrab disapa mas Baron yang memantau kegiatan tes selama dua hari, juga menjelaskan hal senada.

BACA JUGA  Jaga Kebugaran Tubuh, Polrestabes Medan Gelar Olahraga Bersama Setiap Minggu

Kegiatan tes Intelegensi dan tes minat belajar siswa dilaksanakan secara gratis. Namun bagi siswa/i yang ingin mendapatkan sertifikat yang berisi hasil tes (nilai IQ) dikenakan biaya Rp 40.000,-.

“Jadi biaya ini bukan merupakan pungutan untuk sekolah, tapi untuk pembuatan sertifikat dari Yayasan Gamasta Yogyakarta,” tegas mas Baron sembari menambahkan bagi siswa yang tidak menghendaki sertifikasi yang berisi hasil tes (IQ) tidak ada paksaan.(SUSI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *